Jum'at, 29 Maret 2024
Follow Us:
11:01 WIB - Pj Gubri Intruksikan Tambal Semua Lubang Jalan Sebelum Puncak Arus Mudik Lebaran | 11:01 WIB - Bupati Rezita Safari Ramadan di Desa Pasir Ringgit | 11:01 WIB - Pj Gubernur Riau Resmikan Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani | 11:01 WIB - Hari Terakhir, Ini Jadwal dan Cara Penukaran Uang Baru di BI Riau | 11:01 WIB - Murah Meriah, Harga Cabai Merah di Pasar Kodim Pekanbaru Cuma Rp35 Ribu/Kg | 11:01 WIB - Agung Nugroho Anggarkan Rp 1,5 Miliar Untuk Sirkuit Balap di Pekanbaru
PROFIL
Reformasi Kesehatan melalui HKN
Senin, 17 November 2014 - 17:20:54 WIB


 Oleh: Muhammad Rafi, S.Sos

            Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-50 atau ulang tahun emas HKN dimaksudkan untuk menjadikan perjalanan Pembangunan Kesehatan Indonesia selama setengah abad terakhir ini sebagai inspirasi untuk mempercepat terwujudnya bangsa Indonesia yang sehat jasmani, rohani dan sosial serta bermutu, produktif dan berdaya saing ,di mana dalam perjalanan panjang sejarah bangsa ini kita kembali mengenang jasa pahlawan yang mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan kesehatan dan nyawa masyarakat kecil, jasa dan pengabdian para pahlawan di bidang kesehatan sering kali terlupakan akibat kurangnya pemahaman kita akan peran penting tenaga kesehatan di tanah air. bahkan tak jarang mereka bekerja tanpa mengenal lelah dan waktu siang dan malam selalu siap siaga mendapat panggilan negara demi menyelamatkan nyawa warga negara di manapun berada.

            Pemerintah telahpun mengeluarkan dua kartu sakti yang salah satunya di namakan kartu Indonesia sehat ( KIH), kartu yang di harapakan mampu meringankan beban rakyat kecil yang masih kurang dalam hal pelayanan kesehatan, selama ini monopoli pelayanan kesehatan lebih di nikmati oleh golongan elit yang hidupnya serba berkecukupan. ementara masih banyak golongan rakyat miskin yang terpinggirkan.kartu Indonesia sehat yang sasarannya KIS tak hanya menyasar masyarakat miskin, tetapi juga golongan rentan miskin. Menurut perkiraan, kartu ini akan dibagikan kepada 88,1 juta orang, lebih banyak dari jumlah warga yang terdaftar sebagai peserta JKN yang hanya mencakup 86,4 juta orang,
            Kenyataannya, Indonesia yang terdiri dari 18,000 pulau dan penduduk sebanyak lebih dari 240 juta jiwa membutuhkan sebanyak mungkin fasilitas dan tenaga kesehatan supaya mereka bisa disebar merata ke seluruh wilayah. Target yang berat memang, tetapi sudah seharusnya dicapai demi kesehatan masyarakat di Indonesia yang lebih baik.maka peran kesehatan penduduk bagi kemajuan nasional saling terkait. Di mana jika indeks kesehatan masyarakat meningkat maka akan berhasil pula tujuan dari cita-cita pembangunan nasional namun sebaliknya jika kesehatan penduduk terganggu maka laju pembangunan akan stagnan.
           
Reformasi kesehatan
Kedepan yang mesti di benahi adalah aspek kesehatan penduduk yang masih harus mendapatkan perhatian dari pemangku kebijakan, kesehatan yang bukan hanya di perkotaan namun juga di peloso-pelosok desa. Terutama bagi warga miskin yang selama ini luput dari perhatian kita semua. Mereka juga mempunyai hak yang sama  untuk mendapatakan pelayanan kesehatan.golongan inilah yang mesti mendapatkan bantuan dari program kartu indoensia sehat yang di canangkan oleh pemerintah.

Bagi rumah sakit hendaknya senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik, meningkatkan standar dan kualitas pelayanan yang lebih baik dari tahun ketahun, sebab selama ini masih  sering di temui kasus penolakan pihak rumah sakit terhadap warga miskin yang meminta pelayanan kesehatan, kasus tersebut kedepan jangan sampai terulang kembali karena secara tidak langsung telah melakukan diskriminasi terhadap hak warga negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang murah, berkualitas dan tanggap.

            Dalam hal pelayanan kesehatan yang prima dan baik ada beberapa daerah yang patut di  jadikan contoh pelayanan bagi daerah yang kualitas pelayanannya masih buruk yakni kabupaten bantaeng dan kota Surabaya. Di mana di kabupaten bantaeng telah lama melakukan reformasi di bidang kesehatan yang salah satu gebrakan brilian yakni jemput bola terhadap pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan cukup dengan menekan call center 113  atau emegency center maka mobil ambulan lengkap dengan obat-obatan serta tenaga medis segera datang kerumah warga yang sakit tersebut.
            Apa yang di lakukan oleh pemkab bantaeng tersebut patut di jadikan contoh kemajuan pelayanan masa kini.pola pelayanan yang mengedapankan rakyat sebagai raja yang perlu di layani dengan baik sehingga bisa di pastikan angka kesehatan penduduk di bantaeng meningkat  sehingga mendapatkan prediket kabupaten sehat tingkat nasional. Prestasi tersebut nyata di raih setelah ada reformasi di bidang kesehatan yang di lakukan oleh bupati bantaeng beserta jajaran sehingga kualitas kesehatan masyarakatnya menduduki peringkat teratas secara nasional
           
 
Begitupun dengan upaya yang di lakukan oleh pemkab Surabaya, yang mana mereka tidak memakai lagi kartu-kartuan sakti seperti KIH. bahkan lebih canggih lagi bagi warga yang datang berobat cukup menmpelkan sidik jari di mesin pelayanan maka akan terdeteksi dengan cepat riwayat kesehatan penduduk bersangkutan sehingga tidak perlu lagi melakukan antrian  hingga menghemat waktu serta lebih efektif dan efesien.
 
Muhammad Rafi, S.Sos
Staf Pengajar di Lembaga Istana Education College
Bermukim di Kabupaten Siak

   


Galeri   + Index Galeri
Memperingati Hari Jadi Rohul ke - 18, DPRD Gelar Rapat Paripurna Istimewa

Home | Daerah | Nasional | Hukum | Politik | Olahraga | Entertainment | Foto | Galeri | Advertorial | Lintas Nusantara | Kepulauan Nias
Pekanbaru | Siak | Pelalawan | Inhu | Bengkalis | Inhil | Kuansing | Rohil | Rohul | Meranti | Dumai | Kampar
Profil | Redaksi | Index
Pedoman Berita Siber

Copyright © 2009-2016 bidikonline.com
Membela Kepentingan Rakyat Demi Keadilan