TELUKKUANTAN (Bidikonline) - Drs. H. Mursini, M.Si tidak hanya peduli pada pendidikan formal melalui bantuan beasiswa. Bidang non formal juga menjadi perhatian bupati dengan mengalokasikan gaji untuk guru surau.
Bidang pendidikan formal pada tahun 2020 melalui program beasiswa kurang mampu bupati mengganggarkan sebesar 450 juta rupiah untuk 180 mahasiswa, dengan nilai 2,5 juta tiap masing - masing penerima.
Untuk beasiswa kurang mampu ini sebagian telah dicairkan, setelah penerima melengkapi persyaratan dan sebagiannya lagi masih berproses.
Kepala BPKAD Kuansing, Hendra, AP. M.Si juga membenarkan hal ini beberapa hari lalu kepada wartawan, pengajuan pencairan menurutnya sudah disampaikan bagian Kesos yang membidangi beasiswa.
"Jika masing - masing penerima persyaratannya lengkap langsung kita cairkan, sistim pencairan langsung ke rekening yang bersangkutan," jelasnya.
Kemudian selain bantuan beasiswa pendidikan formal, bupati juga memiliki perhatian terhadap guru surau dengan memberikan gaji perbulan untuk seluruh guru surau se Kuansing.
Khusus untuk guru surau tahun 2020 bupati mengalokasikan anggaran sebesar 1.944.000.000 (satu miliar sembilan ratus empat puluh empat juta rupiah) dengan sistim pembayaran dilakukan per semester.
Saat ini pencairannya sedang dalam tahap proses, setelah diajukan bagian Kesos ke BPKAD Kuansing.
Hal ini juga dibenarkan Kabag Kesos H. Sariman, melalui Kasubag Kesos Kuansing, Rada Kurnia Amal, menurutnya persyaratan untuk pengajuan pencairan sudah disamapikan ke BPKAD Kuansing.
"Tinggal menunggu prosesnya lagi, nanti jika telah siap segera dibayarkan untuk enam bulan sekaligus ke masing - masing guru surau," ujar Rada.
Kemudian, Rada juga menyampaikan program beasiswa kurang mampu dan gaji untuk guru surau ini tahun 2021 masih tetap dilanjutkan, karena itu keinginan bupati sebab ia menginginkan guru surau tetap diperhatikan begitu juga dengan pendidikan.
"Bupati berkeinginan guru surau dan beasiswa untuk pendidikan tetap diperhatikan. Makanya tahun 2021 tetap kita lanjutkan," sebut Rada.
Karena, kata Rada, bupati beralasan guru surau keberadaannya sangat penting, sebab tanpa guru surau generasi penerus tidak akan bisa mengaji, begitupun dengan pendidikan agar terciptanya generasi yang cerdas.
Sementara bupati sendiri diberbagai kesempatan menyebutkan, program ini memang bertujuan untuk membentuk SDM yang cerdas dimasa mendatang. Sedangkan untuk bidang non formal supaya terbentuknya ahlak yang mulia bagi generasi penerus bangsa.
"Agar terbentuknya generasi yang berbudi luhur serta cerdas tersebut, maka kita memiliki keseriusan untuk bidang ini," ungkap. (rtc)
