Lahewa (Bidikonline.com) - Sudah jatuh tertimpa tangga pula, kira kira begitu peribahasa yang terjadi di keluarga Pikiran Lase ( A.Wiri Lase ) beserta anak - anaknya. Mereka warga masyarakat desa Balefadorotuho kecamatan Lahewa, kabupaten Nias Utara.

Pada hari selasa, bidikonline.com mengkonfirmasi kebenaran hal itu kepada kepala desa Balefadorotuho Aminkhat Zalukhu melalui sambungan selulernya.

kepala desa Balefadorotuho membenarkan bahwa satu keluarga warga desa Balefadorotuho telah di keluarkan dari kependudukan, tuturnya

Kepala desa Balefaforotuho menerangkan bahwa adapun dasar BPD beserta pemerintahan desa Balefadorotuho mengeluarkan Pikiran Lase atau yang sering disebut A.Wiri Lase,  adalah :

1. Pikiran sering mengadakan keonaran di tengah tengah masyarakat, baik di lingkungan masyarakat desa Balefadorotuho maupun di luar lingkungan desa Balefadorotuho. Sehingga ketertiban dan keamanan  masyarakat sangat terganggu . Apalagi dia sering sekali membuat keonaran di objek wisata di wilayah desa Balefadorotuho

2.Berdasarkan hasil musyawarah semua elemen masyarakat yang di fasilitasi oleh BPD dan pemerintahan beserta masyarakat desa Balefadorotuho yang di fasilitasi oleh BPD memutuskan bahwa solusi terbaik adalah Pikiran Lase di keluarkan dari kependudukan desa Balefadorotuho dan panguyuban adat.

Kepala desa menambahkan bahwa notulen rapat dan daftar hadir dari pertemuan musyawarah itu telah di tandangani oleh peserta rapat saat itu, dimana saudara Pikiran Lase hadir pada saat itu juga.

Kepala desa juga menambahkan lagi bahwa, kita menerbitkan surat tembusan kepada Bupati Nias Utara dengan nomor : 140/241/BFDT/2020 sebagai pengantar notulen rapat itu dan  kepada pihak - pihak terkait pada tanggal 10 Juli 2020.

Jadi sekarang saudara Pikiran Lase bukan warga masyarakat desa Balefadorotuho dan apa saja yang terjadi di keluarganya pemerintah desa Balefadorotuho tidak bertangung jawab.

Di tempat terpisah salah seorang anggota panitia pemungutan suara pada Pilkada kabupaten Nias Utara yang tidak mengizikan namanya di tuliskan, menyatakan bahwa kami tidak bisa mendata saudara Pikiran Lase beserta keluarganya untuk di input sebagai warga yang mendapatkan hak demokrasinya pada pesta demokrasi yang akan di selenggarakan pada 09 Desenber 2020.

Bidikonline.com mencoba mengkonfirmasi kepada Pikiran Lase (A.Wiri Lase ) mengenai hal tersebut, namun sampai berita ini di siarkan belum bisa di temui untuk di wawancarai oleh awak medis.( Nz )