DUMAI (Bidikonline.com) - Salah satu visi dan misi yang digaungkan oleh pasangan Zulkifli Adnan Singkah dan Eko Suhardjo pada Pilkada Dumai 2015 lalu adalah mengaliri air bersih ke rumah warga.

Meskipun hingga saat ini, program tersebut belum sepenuhnya terealisasi namun Pemko Dumai tetap mencarikan solusi agar kebutuhan air bersih bisa dirasakan oleh masyarakat.

Karena sbelumnya, Pemko Dumai sudah melakukan upaya melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dumai Bersemai (TDB). Namun kehadiran PDAM dalam memenuhi kebutuhan airi bersih dirasa belum mampu.

Berdasarkan hasil audit kerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pelayanan PDAM ternyata belum sampai 1 persen.

"Atau dalam kondisi sakit yang sudah sangat parah,"ungkap dia membeberkan beberapa waktu lalu.

Pihaknya pun tak mau tinggal diam, Pemko Dumai pun membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) berkapasitas 250 liter per detik pada saat ia menjabat sebagai Wali Kota Dumai pada periode pertama.

Namun ketika Wako Dumai berganti yang saat itu dipimpin oleh Khairul Anwar, proyek senilai Rp230 miliar hanya 70 persen yang rampung.

"Karena tidak dikerjakan oleh pemerintah sebelumnya. Dan setelah saya menjabat lagi, maka saya teruskan program ini,"sebutnya.

Dan saat ini Pemko Dumai sudah memberikan dua solusi yang sedang dikerjakan.

Pertama, program pihaknya membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) dengan pola kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Sementara SPAM Kota Dumai yang akan digarap PDAM TDB bersama PT Dumai Tirta Persada (DTP).

DTP sendiri merupakan badan usaha yang dibentuk konsorsium PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan PT Adaro Tirta Mandiri, untuk menggarap proyek SPAM Kota Dumai senilai Rp489 miliar.

Dia berharap proyek yang sudah ada dapat terkoneksi dengan proyek SPAM Kota Dumai yang akan digarap antara PDAM TDB dengan PT DTP.

"Pelaksanaan KPBU ini diharapkan mampu memenuhi pelayanan air sebesar 35 persen,"ungkap dia kepada wartawan, Selasa (17/12/2019).

Kedua, Pemko Dumai dapat bantuan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Riau dengan menghadirkan skema program SPAM Dumai Rokan Hilir dan Bengkalis (Durolis).

Pengerjaannya sudah dilakukan kurang lebih dua tahun bahkan hingga saat ini tengah dilakukan proses. "Diproyeksikan program ini mampu memenuhi layanan air bersih sebesar 45 persen,"ujarnya.

"Jika kedua program tersebut sudah selesai pengerjaannya, kita memprediksikan layanan air bersih di Dumai minimal bisa teraliri 70 sampai 80 persen sambungan rumah (SR),"tukasnya.(adv)