PEKANBARU (BIDIKONLINE.COM)  - Kota Pekanbaru baru memiliki satu ruang terbuka yang ramah anak. Artinya baru satu ruang terbuka yang bisa jadi area bermain anak.

Padahal, Kota Bertuah memiliki sembilan ruang terbuka. Satu ruang terbuka yang dinyatakan ramah anak oleh Tim Penilai dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kaca Mayang, Jalan Jendral Sudirman.

Delapan ruang terbuka lain yang berlum dinyatakan ramah anak atau layak anak yakni RTH Tunjuk Ajar Integritas di Jalan Ahmad Yani, Ruang Terbuka PCR Rumbai di Jalan Yos Sudarso, Ruang Terbuka Tuan Kadi di Jalan Perdagangan dan Ruang Terbuka di Bawah Jembatan Siak 1.

Kemudian Ruang Terbuka Kayu Putih, Ruang Terbuka Jalan Diponegoro sebelah Dharma Wanita, Ruang Terbuka Cinta Raja di Sail dan Ruang Terbuka di Purna MTQ.

Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus MT saat dikonfirmasi tidak menampik, baru satu RTH yang mendapat sertifikat layak anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI yakni RTH Kaca Mayang.

"Saat ini baru satu ruang terbuka yang punya sertifikat layak anak. RTH itu adalah RTH Kaca Mayang. Penilaiannya sudah dilakukan pada pekan lalu," kata Firdaus, Kamis (5/9/2019).

Menurutnya, satu taman ramah anak ini tidak butuh lagi perbaikan. Ia mengklaim bahwa RTH itu penuhi standar untuk layak anak. Kata Firdaus, Pemko bakal membenahi ruang terbuka lainnya. Mereka berpedoman pada indikator ruang terbuka yang layak anak.

Satu indikator layak anak adalah tersedianya areal bermain anak. Tim Verifikasi Lapangan, Evaluasi Kabupaten Kota Layak Anak pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak beberapa waktu lalu juga sempat mengunjungi ruang terbuka hijau di Kota Pekanbaru.

Namun tim mendapati banyak sampah yang berserakan. Keberadaan ruang terbuka juga mesti ramah bagi anak-anak disabilitas. Bahkan terhubung dengan akses ruang dan fasilitas publik.

"Dinas terkait harus tindaklanjuti taman lainnya. Kita mulai di taman tunjuk ajar integritas," tegasnya. 

Firdaus mengaku Pemko saat ini mulai berbenah dengan menertibkan pedagang kaki lima (PKL). Mereka seharusnya ridak bisa berjualan di sana. Firdaus juga tidak perbolehkan permaianan anak yang dikomersialkan.

"Itu tidak boleh. InsyaAllah setelah kaca mayang, kita lanjutkan ke taman tunjuk ajar integritas," jelasnya.(hrc)