SELATPANJANG (Bidikonline.com) - Pasca kerusakan, Pelabuhan Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau tidak bisa dipaksakan di posisi semula, sehingga akan direlokasi.
Ketua DPRD Kepulauan Meranti H Fauzi Hasan menanggapi wacana penggunaan Pelabuhan Dwi Tunggal sebagai alternatif pasca Pelabuhan Rangsang mengalami kerusakan pada Kamis (13/6/2019) sore.
Diungkapkan Fauzi Hasan, bahwa di posisi semula ponton pelabuhan akan cepat mengalami kerusakan. Sebab, di sana merupakan daerah pertemuan arus dari tiga arah ditambah lagi akibat hembusan angin dan ombak yang tinggi.
"Ini tak bisa dipaksakan. Pertemuan tiga arus dan angin menjadi menyebabkan ponton dan tiang penyangga cepat rusak," ujarnya.
Fauzi Hasan juga sepakat dengan rencana relokasi mengarah ke Timur, yaitu Pelabuhan TPI dan Pelabuhan Dwi Tunggal. Selain sudah ada dermaga, lokasi tersebut juga terlindung Pulau Menggung. Sehingga kecil kemungkinan diterpa ombak besar dan angin.
"Mau angin dan gelombang bagaimanapun, kapal yang bersandar tetap aman. Sebab terlindung Pulau Menggung," ucapnya.
Dijelaskan Fauzi Hasan, di Pulau Rangsang memang selayaknya dibangun pelabuhan bertaraf internasional. Selain sebagai pintu masuk Riau dari arah Timur (Kepulauan Riau), Rangsang juga merupakan pulau terdepan Indonesia. Rangsang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga, salah satunya Malaysia.
Harapan itu bukan tanpa alasan. Instansi pendukung seperti imigrasi telah diaktifkan di Tanjungsamak. Selain itu, tambah Fauzi, pada awalnya Beacukai pernah dibangun di sana.
"Pulau Rangsang sangat strategis. Imigrasi sudah jalan dan dulu Beacukai juga memang di sini, kita harus melihat jauh ke depa . Desain pelabuhan memang seharusnya bertaraf internasional. Kita ini perbatasan, daerah terluar," jelasnya.
Guna mewujudkan itu, Fauzi Hasan meminta pihak terkait saling bahu membahu. Untuk Pemda, diminta mengusahakan agar Pelabuhan TPI yang masih berstatus aset Provinsi Riau diserahkan ke Kepulauan Meranti, agar pelabuhan yang itu bisa dialih fungsikan.
Pemda juga diminta memperhatikan infrastruktur seperti jalan menuju Pelabuhan Dwi Tunggal. Ia ingin ada kajian yang matang sehingga pembangunan berfungsi maksimal dan tak ada permasalahan di kemudian hari.
"Cuma kalau direlokasi dan dibangun pelabuhan besar, kita gantilah namanya. Tak mungkin namanya Pelabuhan Dwi Tunggal," harap Fauzi.
Wacana membangun pelabuhan bertaraf internasional di Rangsang, juga disampaikan Kadishub DR Aready. Kata Aready, rencana tersebut masih tahap pembicaraan dengan pihak-pihak terkait. Sedangkan untuk pengembangan Pelabuhan Dwi Tunggal agar bisa digunakan masyarakat, Dishub mengajukan anggaran DAK Penugasan sebesar Rp10 miliar ke Dishub Provinsi Riau. Anggan itu mencakup terminal penumpang beserta fasilitasnya, parkir dan turap.
"Sudah kita ajukan Rp10 miliar pada anggaran DAK Penugasan untuk pengembangan Pelabuhan Dwi Tunggal," ungkapnya.(grc)