PEKANBARU (Bidikonline.com) - Kepolisian Daerah (Polda) Riau telah berhasil menangani jumlah kasus, khususnya kecelakaan lalulintas diwilayahnya. Tercatan sebanyak 24 kasus yang menelan korban jiwa hingga 16 orang saat operasi Ketupat Muara Takus 2019.

"Jumlah tersebut (24 kasus,red) meningakat 1 kasus atau 4 persen dibanding tahun lalu yang hanya ada 23 kasus," ungkap Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto kepada Riaulink.com, Sabtu (8/6/2019) tadi.

Operasi kemanusiaan, bersandi Operasi Ketupat Muara Takus 2019 ini, kata Sunarto berlangsung selama pengamanan arus mudik lebaran Idul Fitri ini. Dimana angkat lakalantas ini terjadi dibeberapa wilayah di kabupaten/kota. Hasilnya tercatat 24 kasus sejak 29 Mei 2019 sampai sekarang.

"Dalam kasus tersebut, ditemukan korban meninggal dunia sebanyak 16 orang. Paling banyak korban yang meninggal di Kabupaten Siak, sebanyak 8 orang. Lalu disusul Kabupaten Pelalawan ada 3 orang. Sementara Dumai dan Kampar masing-masing 2 orang," terang Sunarto.

Lebih lanjut, Sunarto menyebut penyebab terjadinya kecelakaan lalulintas tersebut disebabkan adanya beberapa faktor. Diantaranya perpindahan jalur, karena gagal saat mendahului kendaraan didepannya sehingga terjadi laka lantas.

Disarankan kepada pemudik untuk tidak mendahului tanpa memastikan aman didepannya. Sambung Sunarto biar lambat asal selamat dari pada tergesa-gesa yang berujung kematian.

"Perlu diingat, lebih memastikan aman saat mendahului kendaraan didepannya. Bagi pengendara didepan agar mengingatkan yang dibelakang untuk memberikan signal kanan untuk melarang kendaraan mendahului karena ada kendaraan didepannya yang tidak memungkinkan dipotong," terang Sunarto.

Selain korban meninggal dunia, ada juga korban yang mengalami luka berat dan luka ringan akibat lakalantas tersebut. Untuk korban luka berat, terbanyak terjadi di Kampar dengan jumlah 3 orang, Siak 2 orang, Inhil dan Rohil masing-masing 1 orang.

Selanjutnya, Sunarto menyebut untuk korban luka ringan, terbanyak terdapat di Kampar dengan jumlah 12 orang. Siak dan Kuansing masing-masing 6 orang, Pekanbaru 5 orang, Pelalawan 3 orang, dan Rohil 1 orang. (rlc)