Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum memperoleh kepastian tentang jadwal Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melantik Gubernur dan...[read more] "> Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum memperoleh kepastian tentang jadwal Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melantik Gubernur dan" />
Kamis, 28 Maret 2024
Follow Us:
11:01 WIB - Pj Gubri Intruksikan Tambal Semua Lubang Jalan Sebelum Puncak Arus Mudik Lebaran | 11:01 WIB - Bupati Rezita Safari Ramadan di Desa Pasir Ringgit | 11:01 WIB - Pj Gubernur Riau Resmikan Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani | 11:01 WIB - Hari Terakhir, Ini Jadwal dan Cara Penukaran Uang Baru di BI Riau | 11:01 WIB - Murah Meriah, Harga Cabai Merah di Pasar Kodim Pekanbaru Cuma Rp35 Ribu/Kg | 11:01 WIB - Agung Nugroho Anggarkan Rp 1,5 Miliar Untuk Sirkuit Balap di Pekanbaru
/ Pekanbaru / Syamsuar Boyong Keluarga ke Jakarta /
Syamsuar Boyong Keluarga ke Jakarta
Sabtu, 16 Februari 2019 - 12:33:20 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU (Bidikonline.com) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum memperoleh kepastian tentang jadwal Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih, H Syamsuar-Edy Natar Nasution pada 20 Februari mendatang. Sesuai periodisasi akhir masa jabatan (AMJ) jabatan Gubernur Riau (Gubri), Wan Thamrin Hasyim berakhir pada 19 Februari mendatang. Mengacu hal itu, Kemendagri tetap dengan perkiraan awal pelantikan dilakukan 20 Februari.

Meski belum ada jadwal resmi dari Kemendagri, H Syamsuar bakal bertolak ke Jakarta mulai hari ini (16/2) dengan memboyong istri dan anak serta keluarga. Hal ini disampaikannya kepada Riau Pos di Kampung Bunsur Kecamatan Sei Apit, Siak, malam tadi (15/2).

“Malam ini harus ke Pekanbaru, karena besok pesawat pagi bertolak ke Jakarta ada acara,” kata Syamsuar.

Disinggung perihal keberangkatan ke Jakarta apakah berikut menunggu dilantik Presiden pada 20 Februari atau Rabu nanti? “Ya, sudah bawa semua. Pakaian juga. Ya, (istri anak dan keluarga, red),” sambung Syamsuar.

Informasi itu disampaikan Syamsuar yang melakukan peluncuran Gerhana Matahari Cincin 2019 di Kampung Bunsur. Fenomena alam yang bakal terjadi 26 Desember mendatang tersebut mulai di-launching Pemkab Siak karena Sei Apit bakal menjadi satu dari kurang 10 provinsi di Tanah Air paling pas melihat gerhana tersebut.

Disinggung apakah Edy Natar Nasution juga bertolak ke Jakarta dan melakukan persiapan seluruhnya di Jakarta bersama dirinya. Syamsuar membenarkan.

“Ya, Pak Edy juga,” tambahnya.

Ketika ditanya kenapa berangkat lebih cepat jelang pelantikan, menurut Syamsuar pada Sabtu (16/2) malam dia diundang menghadiri acara pesta.

“Anak Pak Tjahjo (Mendagri, red) nikah. Jadi sekalian,” sebutnya.

Mengenai jadwal pelantikan pada 20 Februari, menurut Syamsuar dirinya sudah mendapat informasi tidak ada perubahan. “Senin nanti diundang rapat di Setneg. Sampai sekarang belum ada perubahan,” jelasnya.

Di sisi lain untuk mengantisipasi kekosongan jabatan pascaberakhirnya jabatan Wan Thamrin, Kemendagri telah menyiapkan skenario penunjukan pelaksana harian (Plh) Gubri.

“Plh untuk antisipasi kekosongan pemerintahan walau hanya beberapa jam atau hari. Sambil menunggu jadwal pelantikan. Kemungkinan 20 Februari,” ucap Direktur Jenderal Otonomi Daerah Sumarsono dikonfirmasi Riau Pos di Jakarta, Jumat (15/2).

Kondisi ini lumrah terjadi dalam masa transisi kekuasaan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Ketika AMJ Gubri berakhir 19 Februari pukul 00.00 WIB, dan pelantikan Gubri-Wagubri terpilih dilakukan keesokan harinya, maka terjadi kekosongan beberapa jam. Di sinilah posisi Sekda selaku Plh berlaku.

“Sekda sebagai Plh Gubernur setelah AMJ 19 Februari,” tambah birokrat yang akrab disapa Soni tersebut.

Sementara itu Ahmad Hijazi saat dikonfirmasi perihal informasi dirinya ditunjuk sebagai Plt Gubri mengaku hingga Jumat sore (15/2) belum mendapatkan surat secara resmi. “Belum ada saya dapat surat resmi soal Plh itu. Pelantikan kan tanggal 20. Saya juga sudah tanya ke biro pejabat negara di Sekretariat Negara dan juga staf ahli di sana, bahwa informasinya seperti itu (pelantikan tanggal 20, red). Cuma jam berapanya belum tahu,” katanya.

Ahmad Hijazi menduga, jika pelantikan jadi dilaksanakan pada tanggal 20, maka jam pelaksanaan pelantikannya pada pagi hari. Pasalnya, pada malam harinya Presiden ada agenda bertemu dengan Sekda se-Indonesia di Balikpapan.

“Karena awalnya acara di Balikpapan itu pagi, tapi diundur jadi malam. Kemungkinan pagi Pak Presiden masih di Istana. Jadi kemungkinan pagi itulah pelaksanaan pelantikan. Kita berharap dan berdoa itu yang terjadi sehingga tidak terjadi kekosongan terlalu lama,” ujarnya.

Saat ditanya apakah sudah ada undangan persiapan pelantikan di Istana Negara, Sekda menyebut belum ada undangan persiapan. Menurutnya, kemungkinan dapat persiapan tersebut dilakukan pada Senin (18/2).

“Kalau pelantikan Rabu, bisa jadi Senin rapat persiapannya. Kalau persiapan di Riau sendiri, kemungkinan pada tanggal 22 akan ada kegiatan selamatan di Gedung Daerah Jalan Diponegoro,” jelasnya.

Dalam pada itu Pengamat Hukum dan Tata Negara Dr Mexsasai Indra SH MH mengatakan, pemerintah pusat tidak memiliki alasan melakukan penundaan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih. Apalagi hingga menunjuk Plh.

“Presiden harus mempertimbangkan jalannya roda pemerintahan di daerah. Kalau bisa cepat dilantik gubernur definitif kan lebih bagus. Karena di dalam undang-undang periodisasi penghitungan masa jabatan kan setelah pelantikan,” katanya.

Dengan begitu, ujar Mexsasai, instrumen pelantikan itu bukanlah hanya instrumen kegiatan seremonial saja. Tetapi juga ada implikasi yuridisnya.

Oleh karena itu, idealnya pe­merintah pusat melalui Kemendagri yang berwenang melakukan proses administrasi terhadap pengangkatan dan pelantikan harus segera merancang pelantikan sebelum AMJ gubernur berakhir.

Dalam kasus Gubri terpilih, menurutnya tidak ada alasan bagi pemerintah pusat untuk tidak segera melakukan pelantikan. Apalagi keduanya merupakan calon gubernur dan wakil gubernur yang terpilih melalui proses yang demokratis. “Selain itu, juga tidak ada persoalan hukum yang terjadi terhadap keduanya. Oleh karena itu, pemerintah pusat harus segera melakukan pelantikan,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Riau Taufik Arrakhman mempertanyakan alasan pusat tidak memberikan jadwal pasti pelantikan pimpinan daerah Riau yang sudah dipilih masyarakat. Padahal baru-baru ini Presiden sudah melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih.

“Ini kan agak sedikit heran. Daerah lain bisa jelas jadwalnya. Kayak Jatim, baru-baru ini dilantik. Prosesnya jelas. Pemberitahuan ke daerah juga jelas. Nah, kenapa kita Riau dengan kontribusi yang sangat luar biasa untuk nasional dibeginikan. Pusat jangan pandang Riau sebelah mata,” ungkap Taufik saat dikonfirmasi. (RPC)



Berita Lainnya :
  • Pj Gubri Intruksikan Tambal Semua Lubang Jalan Sebelum Puncak Arus Mudik Lebaran
  • Bupati Rezita Safari Ramadan di Desa Pasir Ringgit
  • Pj Gubernur Riau Resmikan Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani
  • Hari Terakhir, Ini Jadwal dan Cara Penukaran Uang Baru di BI Riau
  • Murah Meriah, Harga Cabai Merah di Pasar Kodim Pekanbaru Cuma Rp35 Ribu/Kg
  • Agung Nugroho Anggarkan Rp 1,5 Miliar Untuk Sirkuit Balap di Pekanbaru
  • DPRD Rohul Gelar Paripurna Penyampaian LKPJ Bupati Rohul Tahun 2023
  • Bupati Bengkalis Resmikan Kelas Jauh SMPN 7 dan SDN 20 Talang Muandau
  • Bupati Rohil Serahkan Bantuan Operasional untuk 5 Masjid
  •  
    Komentar Anda :
       


    Galeri   + Index Galeri
    Memperingati Hari Jadi Rohul ke - 18, DPRD Gelar Rapat Paripurna Istimewa

    Home | Daerah | Nasional | Hukum | Politik | Olahraga | Entertainment | Foto | Galeri | Advertorial | Lintas Nusantara | Kepulauan Nias
    Pekanbaru | Siak | Pelalawan | Inhu | Bengkalis | Inhil | Kuansing | Rohil | Rohul | Meranti | Dumai | Kampar
    Profil | Redaksi | Index
    Pedoman Berita Siber

    Copyright © 2009-2016 bidikonline.com
    Membela Kepentingan Rakyat Demi Keadilan