Tarutung - Cawapres KH Ma'ruf Amin berbicara tentang kerukunan umat beragama di kantor pusat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Sumatera Utara. Dia berharap tidak ada diskriminasi umat beragama di Indonesia.
"Andai kata betul terpilih wapres, tentu saya akan berusaha menjaga pemulihan mengawal kerukunan umat beragama. Jangan sampai ada diskriminasi agama di Indonesia," ujar Ma'ruf dalam acara Rapat Majelis Pekerja Sinoed di kantor pusat HKBP, Jalan Pearaja, Tarutung, Sumatera Utara, Jumat (5/10/2018).
Ma'ruf diundang acara itu sebagai tokoh bangsa. Dia mengawali sambutan dengan salam. "Assalamualaikum," kata Kiai Maruf.
Peserta acara yang terdiri atas pemimpin gereja HKBP di Sumut kemudian membalas, "Waalaikumsalam."
Menurut Ma'ruf, Indonesia beruntung mempunyai Pancasila, yang menjadi landasan ideologi negara. Selain itu, Indonesia mempunyai UUD '45, yang merupakan kesepakatan bangsa.
"Kita beruntung karena kita punya Pancasila, kita juga beruntung punya UUD '45, yang merupakan kesepakatan bangsa Indonesia. Saya menyebut Pancasila rahmat, sehingga kita bisa tetap utuh," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf Amin bersama istri, Wury Estu Handayani, dikalungi ulos Batak Ephorus oleh petinggi gereja (Faiq Hidayat/detikcom)
Cawapres pendamping Jokowi ini menyebut kerukunan umat beragama akan terus terjaga karena adanya lembaga majelis agama. Hadirnya lembaga majelis agama, lanjutnya, bisa meredam potensi konflik agama.
"Kita bersyukur mengawal kerukunan umat beragama karena kita punya banyak majelis agama. Majelis agama ini mempunyai kekuatan mengawal. Dengan demikian, apabila kemungkinan ada kerikil potensi konflik agama bisa teratasi," ucap Ma'ruf.
Dalam acara, Ma'ruf, yang didampingi istri Wury Estu Handayani, dikalungi ulos Batak Ephorus oleh petinggi gereja HKBP.
Ephorus Pendeta Darwin Lumban Tobing mengatakan, bagi orang Batak, ulos berarti permohonan, dengan titipan doa kepada Tuhan agar setiap rencana dan cita-cita diberkati.
"Maka ini Bapak, ulos kami berikan kepada Bapak dan Ibu. Kami berharap, kami berdoa, kami bercita-cita, agar segala rencana Bapak dan Ibu menjadi wakil presiden Republik Indonesia, kiranya Tuhan meridai, kiranya Tuhan mengabulkan, kiranya Tuhan meluluskan rencana itu," kata Pendeta Darwin.
"Bila kami memberi ulos ini, di mana pun kami berada, kami selalu mendukung dan berdoa untuk Bapak," tambahnya.***)