Rohul (Bidikonline.com )- Disinyalir lakukan Mark-up terhadap Inventaris  Barang pada Dinas pariwisata dan kebudayaan (DISPARBUD ) Rohul dari  tahun 2012 hingga 2017 lalu, LSM- Pemantau kinerja Aparatur Pemerintah Pusat Daerah.(LSM-PKA-PPD) laporkan DISPARBUD ke Polda Riau

Terkait informasi Publik yang di kirimkan salah satu LSM Di Kabupaten RokanHulu dalam hal Permintaan Dokumen Spesipikasi Teknis Inventaris  Barang pada Dinas pariwisata dan kebudayaan (DISPARBUD ) yang di kirimkan Pada Dinas Pariwisata tertanggal 3 Januari 2018 lalu pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tidak menanggapi dan menjawab Surat LSM tersebut.

Documen yang di mohonkan untuk menunjukkan barang barang  sebangai Aset  laporan Dinas Pariwisata tidak Masuk pada Kategori Harga Normal dan sebahagiaannya  Barang Barang tersebut tidak ada di Fiktif sehingga pihak LSM  menduga mar,up dan pengelembungan Harga yang di lakukan Dinas Pariwisata pada Tahun Anggaran 2012 Hingga 2017.

Ketua LSM- Pemantau kinerja Aparatur Pemerintah Pusat an Daerah.(LSM-PKA-PPD) Dewan pimpinan Cabang Kabupaten Rokanhulu  Hendrian Mansyur Hsb Membenarkan adanya Surat laporan yang akan di Kirimkan pada Reskrimsus Polda Riau.

Ya Surat ini telah kita telaah dengan dasar Hasil Rekapitulasi Belanja pembelian lahan  Tanah, dan kami menduga pengelembungan Dana Dalam Kegiatan Pembelian barang barang ,Tanah  yang di jadikan sebangai Aset Pada Dinas Pariwisata dan kebudayaan  yang di Anggaran Tahun anggaran 2012-2017 silam jelasnya  Sabtu (20/01/18) saat Riauandalas menjambanginya di sekitar Pemkab Rokanhulu.

Ia tambahka Jika Surat Laporan Aset di Buat sedemikian Rinci tentunya barang yang di beli Pasti Ada namun saat kita permohonkan Permohonan informasi Publik Pihak Dinas pariwisata dan kebudayaan Pemerintahan kabupaten Rokanhulu Enggan untuk memperlihatkan Barang barang yang kita Ragukan ke Adaannya, bahkan Pembelian Barang Semisal Lemari Pakaian Daerah harganya tidak masuk Diakal di Surat Infentaris Barang  tertulis Harga nya mencapai 70Jt  kan itu tidak masuk Akal  dan banyak lagi barang barang yang di jadikan aset lainnya yang di gelembungkan Jelas Hendian Mansyur Hsb dengan Rinci.

Terkait pernyataan Ketua LSM  adanya Dugaan Mar-up dan Penggelembungan harga ketika Bidikonline.com menghubungi Pengurus Barang sebangai Aset Disparbud Jupaliwan SE melalui telp seluler "Kami minta maaf atas keterlambatan membalas Surat Permohonan informasi Publik itu karna kami masih belum ada berkoordinasi dengan Inspektorat Kabupaten Rokanhulu dan mengenai harga pembelian Barang sebangai aset itu kami selaku Pencatat barang telah kami sesuaikan dengan Hasil Dokumen yang ada jelasnya melalui telp selulernya." (M.Hsb)