PEKANBARU (Bidikonline.com) -Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Tanah Air dijadwalkan akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di beberapa lokasi di Pekanbaru, Kamis (22/02/18) besok. Sebagai upaya pengamanan, sebanyak 805 aparat gabungan pun bakal dikerahkan untuk mengawal jalannya demo tersebut.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto ketika memimpin rapat kesiapan pengamanan unjuk rasa bersama instansi terkait di ruang Bunga Kiambang, Resta Pekanbaru, Rabu (21/02/18). Santo menjelaskan, demo itu sendiri nantinya akan digelar oleh para mahasiswa selama dua hari, mulai tanggal 22 Februari sampai 23 Februari.
Di tanggal 22, sambungnya, aksi demo direncanakan akan berlangsung di gedung DPRD Provinsi Riau, SPBU Jembatan Siak I, gedung Pustaka Wilayah Riau serta PT Chevron. Sedangkan pada tanggal 23 Februari, unjuk rasa akan dilaksanakan di Kantor Gubernur Riau dan Kejati Riau.
"Secara keseluruhan, ada 805 personel gabungan yang diturunkan untuk pengamanan (unjuk rasa) besok. Dari Polresta Pekanbaru kita kerahkan 380 personel, selebihnya ditambah dengan personel dari TNI, Polda Riau, Dishub dan lain-lain," ujarnya. Masih kata Santo, dalam demo besok, massa aksi diperkirakan mencapai 600 orang yang berasal dari 120 universitas di Indonesia. Sementara titik kumpul peserta demo berada di Asrama Haji, Jalan Mekar Sari, Rumbai.
Adapun tuntutan yang akan disampaikan mahasiswa saat unras nanti terdiri dari penolakan terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dinilai membebani masyarakat, lalu menuntut pemerintah menurunkan harga BBM jenis Pertalite dan agar kekayaan alam Indonesia termasuk Migas dikelola langsung oleh pemerintah Indonesia bukan perusahaan asing. Selanjutnya, menuntut pemerintah untuk membahas mafia Migas yang memakai jalur perdagangan Indonesia.
"Harapan kami, mahasiswa yang melakukan unras nanti bisa menyampaikan orasinya dengan tertib, sehingga kondusifitas juga tetap terjaga. Bisa berjalan aman dan lancar," pungkasnya.(rtc)