Bidikonline.com - Jemaah haji Indonesia secara bertahap terus bergerak dari Arafah menuju Mina untuk melaksanakan berbagai tahapan pelaksanaan ibadah haji. Setelah bermalam di Muzdalifah, para jemaah sejak Jumat pagi, 1 September 2017, terus bergerak menuju Mina untuk melempar jumrah.
Pergerakan jemaah telah dilaksanakan sejak malam setelah mereka bermalam di Muzdalifah. Menempuh perjalanan hingga 7 kilometer, jemaah kemudian berada di Jamarat untuk melempar jumrah. Lebih dari dua juta jemaah telah berkumpul.
Khusus untuk jemaah haji Indonesia, pada hari pertama memang dijadwalkan untuk melempar jumroh setelah pukul 10.00 waktu Arab Saudi.
Seperti jemaah, Delegasi Amirul Hajj yang dipimpin Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, juga melakukan lempar jumrah Aqobah pada Jumat sore.
Koordinator Konsultan Ibadah Haji Daerah Kerja (Daker) Mekah Aswadi Syuhada Nuruddin menjelaskan, prosesi Jumrat atau perjalanan dari Arafah menuju Mina, merupakan proses perjalanan panjang manusia untuk mencapai tujuan hidup yang sesungguhnya, yaitu meningkatkan keiman dan ketaqwaan kepada Allah.
"Dari ini baiknya jemaah memaknakan sebagai ritual mencapai tujuan hidup dengan berbagai ujian yang akan dihadapi. Seperti dialami Nabi Ibrahim saat diperintah Allah menyembelih anaknya, meski dianggap manusia melanggar tapi dia tetap melaksanakannya, menghadapi tantangan, berupa bisikan dari iblis kenapa anakmu disembelih," katanya.
Saat melempar jumrah, jemaah harus menggambarkan kalau dirinya melempar seluruh sifat buruk dalam diri. Sementara mengenai apa yang dialami Nabi Ibrahim, jemaah harus memaknainya sebagai sarana memperkuat pemahaman bahwa nilai kewahyuan yang diterima Nabi Ibrahim tidak bersumber dari nafsu atau emosional.
Dari pantuan wartawan banyak jemaah yang telah kembali melempar junrah, tapi banyak juga jemaah yang Jumat malam baru bergerak untuk melempar jumrah. Mereka bergerak dari tenda masing-masing di Mina.
Sepanjang jalan dari Mina menuju Jamarat, banyak jemaah manula yang terpaksa harus dievakuasi oleh petugas. Mereka kebanyakan mengalami kelelahan akibat perjalanan yang cukup panjang.***)