Jum'at, 26 April 2024
Follow Us:
11:05 WIB - Disnaker Pekanbaru tak Ada Terima Aduan THR | 11:05 WIB - PUPR Pekanbaru Mulai Perbaikan Jalan Taman Karya | 11:05 WIB - Pj Wako Pekanbaru Ingatkan Warga Jangan Percaya Hoaks | 11:05 WIB - Pj Wako Pekanbaru Beri Peringatan Agar Jangan Ada Pungli Dalam PPDB | 11:05 WIB - Pemko Pekanbaru Targetkan Juara Umum di MTQ ke XLII Provinsi Riau | 11:05 WIB - FPII Setwil Riau Adakan Acara Buka Bersama Dengan Anak Panti Asuhan
MANFAATKAN LAHAN KOSONG
UPAYA BUPATI PELALAWAN HM. HARIS TINGKATKAN PANEN
Jumat, 23 Oktober 2015 - 09:32:16 WIB


Pelalawan - Dalam rangka menuju swasembada pangan seperti yang dicanangkan pemerintah pusat. Pemkab Pelalawan terus mendorong masyarakat agar memanfaatkan lahan kosong, agar menjadi lahan pertanian.

Menurut Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang pembentukan 8 (delapan) paten/Kota di Propinsi Riau yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 12 Oktober 1999 di Jakarta dan Operasional Pemerintah Daerah tanggal 5 Desember 1999, salah satu di antaranya adalah Kabupaten Pelalawan.

Dalam perkembangannya, semenjak dalam kurun waktu satu dekade setelah menjadi daerah otonom yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kampar, Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus melakukan pembenahan secara signifikan dalam bidang pertanian.

Sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan untuk
membenahi pertanian yakni dengan dituangkannya masalah pertanian didalam salah satu misi Kabupaten Pelalawan yang berbunyi Meningkatkan hasil dan mutu pertanian melalui pemanfaatan teknologi berbasis agroindustri dan agrobisnis serta pengolahan hutan-hutan yang lestari.

Dibahwa Nakhoda Bupati Pelalawan HM Harris, dengan modal semangat yang luar biasa, dengan jargon semangat pembaharuan merupakan modal bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan untuk terus membuat inovasi dalam bidang pertanian. Harus diakui bahwa terdapat kemajuan yang cukup signifikan dalam bidang pertanian, tidaklah lepas yang dilandasi dengan semangat pembaharuan oleh Bupati Pelalawan HM Harris dengan visinya yang kuat dan penuh semangat untuk menuju kemandirian yang menjadi visi daerah dan untuk pembangunan pertanian.

Menyandang Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan untuk jangka menengah 2011-2016 adalah: "Pembaharuan Menuju Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Petani". Visi tersebut merupakan harapan dimasa depan tentang peran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pelalawan dimata masyarakat yang disejalankan dengan visi Kepala Daerah pada periode kepemimpinan yang sekarang.

Dengan pernyataan visi ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan menempatkan diri sebagai institusi yang akan mampu menjadikan pertanian tanaman pangan dan hortikultura menjadi sub sektor yang unggul dengan adanya pembaharuan berupa terobosan-terobosan dalam upaya menuju kemandirian pangan khususnya padi (beras) serta upaya dan dampak yang dihasilkan dari program dan kegiatan yang langsung kepada masyarakat khususnya petani dengan meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan mereka di Kabupaten Pelalawan selama periode penyelenggaraan pembangunan pertanian Kabupaten Pelalawan.

Dan salah satu dari tujuh program bupati Pelalawan, HM Harris, adalah ketahanan pangan dan perkebunan. Program ini bermaksud menuju kemandirian pangan dan kesejahteraan petani Pelalawan. Bupati Harris selalu berbenah diri untuk memajukan Pelalawan dari segala bidang apalagi soal ketahanan pangan.

Pemkab Pelalawan bersama masyarakatnya terus melakukan pembenahan dan menerapkan program-program pembangunan yang akan mampu mendongkrak peningkatan pertanian. Upaya ini untuk kemandirian pangan dan kesejahteraan petani lokal.

Salah satu hasil pertanian yang menjadi unggulan Kabupaten Pelalawan adalah padi. Komoditi makanan pokok ini menjadi perhatian khusus dari Pemkab untuk terus dimajukan dan dikembangkan, sesuai dengan keinginan Bupati menjadikan Pelalawan sebagai kabupaten yang Mandiri Pangan dengan mensejahterakan Petaninya.

"Kita memfokuskan pada penanaman padi terutama didaerah gambut seperti Kuala Kampar dan sekitarnya. Dilokasi itu padi kita tumbuh dengan cepat, apalagi panen padi bisa 3 kali setahun," jelas Harris.

Dijelaskan Harris, komoditas padi memiliki beberapa keunggulan dalam pengembangannya yang tercermin dari nilai ekonomis tinggi dengan potensi pasar/permintaan yang cukup besar dan dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan petani.

"Padi merupakan Sumber Daya Alam (SDA). Lahan juga masih sangat luas, sebagian besar sudah kita manfaatkan dan dalam waktu dekat pengembangan sawah akan kita upayakan terus bisa bertambah," jelas mantan Ketua DPRD Pelalawan ini.

Untuk memaksimalkan pertanian ini, Bupati melalui tangan Dinas Pertanian akan terus mengupayakan pelebaran lahan ini, termasuk lahan tidur dalam upaya ketahanan pangan Kabupaten Pelalawan.

"Secara geografis, Kabupaten Pelalawan berpotensi membuat sawah lebih luas dan akan menempatkan Riau sebagai pintu gerbang lalu lintas berbagai komoditi termasuk diantaranya pangan. Oleh karena itu, modernisasi pembangunan pertanian di setiap daerah akan secara langsung dapat meningkatkan perekonomian daerah dan memecahkan sebagian besar persoalan ekonomi seperti ketimpangan kota dan daerah," ujarnya.

Diungkapkan pria kelahiran Langgam ini, Pelalawan masih memiliki banyak lahan pertanian yang belum tergarap maksimal, lahan pertanian di Pelalawan ada sekitar 85 ribu hektar dan baru tergarap sekitar 75 ribu hektar. Lahan yang belum tergarap inilah yang akan dimanfaatkan Pemkab Pelalawan untuk mewujudkan keinginan menuju kemandirian pangan dan kesejahteraan petani. Oleh sebab itu ke depan akan dilakukan pengembangan lahan yang belum produktif di beberapa daerah lain di Pelalawan yang dinilai memiliki lahan potensial untuk dimaksimalkan.

Sebagai bukti program ini berhasil disebut Harris, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pelalawan pada tahun pada 2013 lalu telah menerima penghargaan nomor 2 (dua) sebagai kabupaten terbaik se-Propinsi Riau dalam hal pelaksanaan program Operasi Pangan Riau makmur (OPRM) dari Gubernur Propinsi Riau, Rusli Zainal, kala itu.

"Penghargaan ini diberikan karena dinilai telah mampu meningkatkan produksi beras diatas 5 persen dari Presiden Republik Indonesia, DR H Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 Juni 2012 lalu," tambahnya.

Untuk itu, pihak Dinas Pertanian Kabupaten Pelalawan akan melakukan pendataan potensi lahan ini sehingga dapat memetakan dalam mengupayakan terwujudnya keinganan menuju kemandirian pangan dan kesejahteraan petani.

Namun, setiap keinginan pasti selalu mendapat kendala, hal itupun terlihat dengan upaya Pemkab Pelalawan mewujudkan Pelalawan mandiri pangan dan petani sejahtera. Salah satunya adalah dukungan fasilitas serta jumlah Petugas Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Pelalawan saat ini masih sangat minim.

Kondisi ini mengancam keberlangsungan pertanian dan holtikultura di daerah ini. Padahal keberadaan PPL ini sangat penting bagi perkembangan pertanian. Matinya lahan pertanian di sejumlah kecamatan di Pelalawan disinyalir karena ketiadaan PPL ini. "Setelah tenaga PPL ditempatkan, lahan mati bisa difungsikan kembali menjadi lahan pertanian produktif," kata Haris terus bercerita panjang.

http://bidikonline.com/foto_berita/advpelalawan01.jpg

Diceritakan Bupati, Kabupaten Pelalawan belum bisa memenuhi kebutuhan tenaga PPL sesuai yang diinginkan. Selain masih kekurangan tenaga PPL, PPL yang sudah adapun  masih belum mendapatkan fasilitas memadai.

"Pada awalnya, Kabupaten Pelalawan memiliki 79 tenaga PPL yang tersebar di 12 kecamatan. Kemudian 18 tenaga PPL dijadikan sebagai Kepala Balai Pertanian serta dua PPL ditempatkan di kabupaten, kini mereka terus ditambah guna menambah pangan kian meningkat," tukasnya.

Namun, terlepas dari semua itu, saat ini Pelalawan juga merupakan kabupaten yang berpotensi sebagai lahan pertanian padi, jagung dan kedelai di Riau apalagi kalau digarap lebih serius dan instensif. "Untuk tanaman padi ditetapkan di Kecamatan Kuala Kampar, Jagung di Teluk  Meranti dan Kedelai juga berpotensi di Kuala Kampar," ucap politikus partai  Golkar ini.

Kedepan, katanya, dimulai tahun 2015, Pemkab Pelalawan mulai melakukan beberapa terobosan untuk memenuhi swasembada pangan salah satunya penataan lahan, pengadaan benih unggul, traktor, alat tanam dan alat panen serta  rekayasa pola tanam. "Targetnya petani Pelalawan bisa panen dua sampai 3 kali  dalam setahun," pungkasnya.

Bupati Hadiri Hari Krida Pertanian

Bupati Pelalawan HM Harris secara resmi memimpin pelaksanaan Peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke -43 tahun 2015 tingkat kabupaten pelalawan, Rabu (27/5) di Kuala Kampar dan meminta masyarakat petani untuk terus meningkatkan  inovasi pertanian.

Kegiatan yang dipusatkan di Kecamatan Kuala Kampar dihadiri Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan H Sinaga Sik MHum, Prof DR Ir Muktar Ahmad MSi (Guru Besar Universitas Riau), H Zulkifli SAg, Kepala Kementrian Agama Kabupaten Pelalawan, Drs Hadi Pinandio  Asisten I Setda Kabupaten Pelalawan, Anggota DPRD Provinsi Riau Sewitri, Kadis Pertanian Levi, Ir Hambali KadisHutbun, Hasan Tua Kadis PU, T Ridwan Kadis Hubkominfo, Zuerman Das Kadis Perindagpas, H Syafaruddin Kadis Dukcapil, Camat Kuala Kampar, UPTD Kecamatan dan masyarakat Kuala Kampar. UPTD Pertanian, ratusan petani dan nelayan se-Kabupaten Pelalawan serta para undangan lainnya.

Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, pada hakekatnya Hari Krida Pertanian merupakan hari bersyukur atas prestasi dan hasil yang diperoleh masyarakat pertanian dalam bidang pembangunan, khususnya pembangunan disektor pertanian.

"Untuk itu, melalui momentum HKP ini, mari kita tingkatkan inovasi petani,baik para pelaku utama pertanian maupun pelaku usaha dalam meningkatkan produksi dan pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal untuk mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan. Dan mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, saya mengucapkan terima kasih atas peningkatan pertanian ini demi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pelalawan," ujarnya.

Peningkatan di bidang pertanian, maka inovasi petani harus dapat terus digalakkan dan ditingkatkan. Dengan demikian, maka Kabupaten Pelalawan akan dapat bersaing, tidak hanya di tingkat provinsi saja, namun di tingkat nasional bahkan internasional. "Jadi, guna mewujudkan peningkatan atau kemajuan dibidang pertanian ini, maka kita minta jangan hanya dilakukan dalam bentuk laporan saja, namun harus dilakukan pengecekan dilapangan apakah yang dilaporkan tersebut sesuai dengan fakta yang ada dilapangan," tegasnya.

Diungkapkan Harris, bahwa hingga saat ini, produksi pangan yakni padi di Kecamatan Kuala Kampar telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya jumlah hasil produksi panen yang sebelumnya hanya 3 ton, namun saat ini telah menjadi 6 sampai 7 ton perhektar.

Kemudian hasil panen produksi yang sebelumnya hanya dilakukan sekali dalam setahun, namun saat ini menjadi dua kali setahun. Dan pengerjaan pertanian padi yang selama ini dilakukan dengan cara manual, saat ini dilakukan dengan teknologi, sehingga hasil produksi pertanian di Kabupaten Pelalawan khususnya padi mengalami peningkatan yang signifikan.

"Selain itu, hasil produksi holtikultura dan palawija di Kabupaten Pelalawan, juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya lahan persawahan dan perkebunan warga yang digunakan untuk bercocok tanam. Dan Pemkab Pelalawan pastinya senantiasa mendukung penuh program pertanian perkebunan dan pemenuhan pangan masyarakat dengan berbagai macam program unggulan," tandasnya.

Namun demikian, sambung Bupati, dalam mengelola dan mengembangkan pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, maka dibutuhkan inovasi-inovasi baru. Seperti masa panen, tekhnologi yang digunakan serta pasar, sehingga pengembangannya terus berubah seiring baiknya mutu dan kualitas yang
diproduksi.

http://bidikonline.com/foto_berita/advpelalawan02.jpg

Ditambahkan bupati, bahwa dalam menyelenggarakan perlindungan dan pemberdayaan masyarakat, dimana sebagai salah satu tujuan program pembangunan nasional yaitu pembangunan pertanian yang diarahkan untuk meningkatkan sebesar-besarnya kesejahteraan petani sebagai pelaku utama sektor pertanian. Dan untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka petani perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi petani yang mandiri dan berdaulat.

Sedangkan komitmen untuk melindungi dan memberdayakan petani, menurutnya merupakan bagian dari upaya melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional.

"Untuk itu, melalui HKP ke 43 ini, maka mari kita tingkatkan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan nikmat yang dilimpahkan-Nya berupa kekayaan alam yang melimpah seperti bumi, air, matahari, iklim, kekayaan fauna dan flora serta mineral yang oleh masyarakat pertanian diolah dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia,"  pungkasnya. (advertorial)

Home | Daerah | Nasional | Hukum | Politik | Olahraga | Entertainment | Foto | Galeri | Advertorial | Lintas Nusantara | Kepulauan Nias
Pekanbaru | Siak | Pelalawan | Inhu | Bengkalis | Inhil | Kuansing | Rohil | Rohul | Meranti | Dumai | Kampar
Profil | Redaksi | Index
Pedoman Berita Siber

Copyright © 2009-2016 bidikonline.com
Membela Kepentingan Rakyat Demi Keadilan