Kamis, 25 April 2024
Follow Us:
11:05 WIB - Disnaker Pekanbaru tak Ada Terima Aduan THR | 11:05 WIB - PUPR Pekanbaru Mulai Perbaikan Jalan Taman Karya | 11:05 WIB - Pj Wako Pekanbaru Ingatkan Warga Jangan Percaya Hoaks | 11:05 WIB - Pj Wako Pekanbaru Beri Peringatan Agar Jangan Ada Pungli Dalam PPDB | 11:05 WIB - Pemko Pekanbaru Targetkan Juara Umum di MTQ ke XLII Provinsi Riau | 11:05 WIB - FPII Setwil Riau Adakan Acara Buka Bersama Dengan Anak Panti Asuhan
Dari Kunjungan Perdana Gubri ke Pelalawan
Kuala Kampar Ditetapkan Sebagai Sentra Padi di Pelalawan
Sabtu, 12 Juli 2014 - 11:16:19 WIB

Pangkalan Kerinci (Bidikonline.com) - Gubernur Riau, H Annas Maamun didampingi Bupati Pelalawan HM Harris, berkesempatan membuka secara resmi kegiatan Dinamika Kelompok Tani Blok 1 dan Blok 2, di Desa Sungai Upih, Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan, Riau, baru-baru ini. Kecamatan Kuala Kampar ditetapkan oleh Pemda Pelalawan menjadi daerah sentra padi. Kunjungan Annas Maamun ini merupakan kunjungan pertama di Kabupaten Pelalawan usai dirinya dilantik sebagai Gubri.

Dalam kesempatan itu, Gubri Annas Maamun mengingatkan para petani Kuala Kampar, agar jangan pernah berpikir apalagi menjual serta mengalihfungsikan lahan pertanianya. Annas Maamun menyampaikan, hal ini mengingat potensi lahan pertanian padi di Kuala Kampar sangat menjanjikan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

''Tepat jika Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pelalawan menetapkan Kuala Kampar sebagai sentra padi di Kabupaten Pelalawan, karena lahan tanaman di Kabupaten Pelalawan seluas 9.000 hektare, 70 persennya terdapat di Kecamatan Kuala Kampar. Pertanian di Provinsi Riau sangatlah penting, untuk itu janganlah sekali-kali kita berniat untuk mengalihfungsikan lahan,'' ujarnya.

Gubri Annas Maamun menekankan kepada masyarakat Kuala Kampar agar dalam menjalankan profesi harus muncul dari kesadaran dan hati nurani yang dalam untuk menekuni profesi sebagai petani padi ini. Gubri Annas Maamun juga mengingatkan kepada Pemda Kabupaten Pelalawan melalui dinas terkait untuk lebih giat dalam membangun balai penelitian, dan sarana jalan untuk kepentingan para petani.

''Jika ada bantuan baik dari Pemerintah Daerah, Pemerinbtah Provinsi Riau ataupun dari Pusat, hendaknya bantuan tersebut digunakan dengan sasaran yang tepat, sehingga apa yang menjadi tujuan dari bantuan tersebut bisa tercapai sesuai dengan yang direncanakan dari awal,'' harapnya.

Selain itu, Gubri Annas Maamun juga berharap kepada masyarakat Kuala Kampar, agar mempertahankan pertanian dan terus melakukan pengembangan. Agar nantinya Kabupaten Pelalawan menjadi lumbung padi di Riau. Gubri Annas Maamun juga berjanji, bahwa provinsi siap mengucurkan dana demi kesejahteraan petani di Kabupaten Pelalawan.

Disampaikannya, program visi misi Kabupaten Pelalawan sangat sejalan dengan visi misi Provinsi Riau, dengan kesejahteraan petani Provinsi akan mengucurkan dana dari APBD untuk membangun kantor UPJA. Disamping itu juga untuk kesehatan bagi petani akan dijamin, agar penanganan kesehatan sangat penting dan untuk itu juga Provinsi Riau akan membangun sejumlah fasilitas untuk petani.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Balitbang Pertanian Kementerian Pertanian (BPPT), DR Ir Haryono, MSc menyampaikan apresiasinya yang sangat luar biasa ketika menginjakkan kakinya dan berada di Kuala Kampar. Perhatian yang besar kepada masyarakatnya di Kuala Kampar ditunjukkan oleh Gubernur dan Bupati terlihat nyata.

''Provinsi Riau memiliki lahan pertanian yang luas, namun yang paling terpenting adalah bagaimana cara pemanfaatnya serta pengolahanya, dan bagaimana berinovasi dalam pengembangan pertanian padi khususnya. Kami hanya berharap, mudah-mudahan dengan adanya kehadiran kami ini dapat membantu dan memajukan pertanian padi yang ada di Kuala Kampar dan Riau,'' katanya.


Bupati Pelalawan, HM Harris bersama Gubernur Riau H Annas Maamun dan Kepala BPPT, DR. Ir. Haryono, MSc
saat berkunjung di Desa Sungai Upih, Kecamatan Kuala Kampar.


Diharapkan dengan kehadiran Litbang bisa membantu memajukan pertanian di Kabupaten Pelalawan. Kepala BPPT sangat mengapresiasi kinerja Bupati Pelalawan yang serius dalam mengembangkan pertanian dengan peningkatan sarana produksi pertanian dan disamping itu juga Pelalawan mempunyai balai benih induk (BBI).

''Tentu saya harus berterima kasih kepada Gubenur Riau, Bupati Pelalawan dan SKPD yang telah membuat perubahan kemajuan pertanian dengan berbagai cara dilakukan demi kesejahteraan ini,'' katanya.

Disampaikanya, program yang ada diharapkan berjalan mulus, sehingga tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas padi, tapi juga dapat mendorong meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat petani. Pemerintah harus terus melakukan berbagai upaya untuk menggerakkan sektor pertanian. Misalnya menggalakkan gerakan revitalisasi pertanian melalui berbagai kegiatan antara lain gerakan percepatan tanam padi dan pengendalian hama terpadu serta penggunaan bibit unggul kualitas terbaik dan penanaman secara serentak.

BPPT sangat mendukung sangat mendukung langkah nyata Pemda Pelalawan dan berharap menjadi stimulus bagi daerah lain, Ia percaya, jika semua upaya ini dioptimalkan maka langkah peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian akan berjalan dengan baik.

''Untuk itu saya mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah, untuk tidak diam menyikapi kebutuhan sektor pertanian ini. Semua potensi harus diberdayakan, termasuk pemanfaatan lahan-lahan kosong agar sektor pertanian terus berkembang dan mampu menjadi penopang pertumbuhan utama ekonomi,'' katanya.

Sementara itu, Bupati Pelalawan, HM Harris menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kunjungan pertama Gubernur Riau, H Annas Maamun ke Kabupaten Pelalawan, semenjak dilantik menjadi Gubri.

Dikatakan Bupati Harris, dalam melakukan pembangunan daerah harus senantiasa selalu untuk berusaha dan berdoa kepada Allah SWT. Ucapan terima kasih juga disampaikanya kepada masyarakat karena telah berperan aktif dalam merialisasikan visi misi Kabupaten Pelalawan.

''Dulu panen padi biasanya dilakukan setahun sekali, namun sekarang telah dua kali dalam setahun. Dulu padi yang panennya hanya beberapa ton saja, saat ini meningkat signifikan,'' ungkapnya.

Di depan masyarakat Kuala Kampar, Bupati Harris menekankan agar masyarakat tidak tergiur dan terpengaruh dengan jenis pertanian yang lain. Sehingga, bisa meninggalkan profesi sebagai petani padi.

''Menjadi petani dan memiliki lahan pertanian padi sangatlah menguntungkan bagi masyarakat,'' ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Pelalawan tak henti-hentinya berusaha meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian khususnya gabah yang menjadi tanaman primadona masyarakat di daerah ini, khususnya Kecamatan Kuala Kampar.

Apalagi bagi kecamatan yang memiliki jarak terjauh dari ibukota kabupaten ini, selain potensi gabah, kecamatan itu juga memiliki potensi berupa ribuan hektar lahan persawahan dengan kondisi tanah yang subur. Tak pelak, dengan potensi yang dimilikinya itu membuat kecamatan tersebut pantas jika disebut sebagai pusat penghasil gabah terbesar atau lumbung padinya Kabupaten Pelalawan saat ini.

Dengan sejumlah potensi yang dimiliki kecamatan itu, Pemkab Pelalawan terus melakukan berbagai upaya dan terobosan baru untuk meningkatkan kualitas sekaligus kuantitas hasil panen padi di daerah tersebut. Terutama lagi produk unggulan yang dihasilkan berupa gabah dengan jenis varietas asli yang biasa disebut dengan beras Cekau dan Karya Pelalawan.

Saat ini, potensi padi merupakan komoditas penting setelah sawit dan karet di Kabupaten Pelalawan. Dari 25.600 hektar sawah pasang surut yang ada di Kabupaten Pelalawan, 15.900 hektar diantaranya terdapat di Kecamatan Kuala Kampar yang selama puluhan tahun merupakan daerah pusat pertumbuhan dan penyebaran berbagai jenis varietas padi pasang surut.

Dan sampai saat ini, masyarakat setempat masih mempertahankan jenis varietas asli tersebut yakni Cekau dan Karya Pelalawan. Pasalnya, walaupun padi jenis ini usia panennya hanya mencapai empat (4) bulan saja, namun padi jenis ini bisa tumbuh subur di lahan tersebut meski tidak diberi pupuk tambahan hanya dengan mengandalkan kesuburan tanahnya.

''Sebagai masyarakat Pelalawan kita harus bangga karena daerah ini memiliki padi dengan jenis varietas lokal yang mampu bersaing dengan benih unggul yang ada saat ini. Karena itu, tantangan kita ke depan adalah bagaimana jenis varietas lokal ini bisa diupayakan menjadi benih unggul dengan tidak meninggalkan jenisnya,'' terang Bupati Pelalawan HM Harris.

Pemkab Pelalawan melalui dinas terkait, sampai saat ini terus melakukan uji coba. Diharapkan, dengan adanya upaya tersebut maka hal ini akan bisa mempercepat atau bisa sama usia panennya dengan bibit unggul saat ini yang hanya memerlukan waktu tiga (3) bulan sepuluh hari bisa langsung panen.

Bupati Pelalawan sangat menginginkan, agar bisa meningkatkan hasil pertanian dengan hasil yang berkualitas namun dengan usia panen yang relatif lebih cepat dari sebelumnya. Dan upaya tersebut saat ini sudah dilakukan oleh dinas terkait dengan cara meningkatkan kualitas benih lokal menjadi benih unggul dengan varietas lokal serta melakukan penyuluhan kepada para petani agar melakukan perubahan pola tanam dari yang biasanya.


Hand tracktor bantuan pemerintah untuk para petani padi di Kecamatan Kuala Kampar.

Misalnya, seperti membuat saluran irigasi dan melakukan pembenihan sampai penanaman secara serentak. Disamping itu, pemerintah daerah juga menyalurkan bantuan mesin, selain mesin pengolah sawah berupa Hand Tractor juga diberikan bantuan mesin pemanen padi serta mesin perontok padi yang semuanya diberikan dan disalurkan elalui APBD.

Pemerintah daerah terus berupaya mencari cara untuk meningkatkan produk dan hasil panennya menjadi lebih berkualitas dan meningkat. Setelah dipelajari dan evaluasi, ternyata selama ini terlihat kecenderungan para petani padi di Kuala Kampar tersebut memiliki sejumlah kekurangan untuk mengolah sawah mereka yang luasnya sangat tidak sebanding dengan kemampuannya.

Ditambah lagi modal yang minim, makanya pemerintah daerah mengupayakan pada petani agar dapat menggunakan alat berupa mesin untuk mengolah sawah mereka masing-masing. Dan masyarakat bisa melakukan setelah mereka mendapat penyuluhan dari petugas penyuluhan dari Dinas Pertanian.

Tak hanya itu, sebelum para petani turun ke sawah maka mereka juga harus memperhatikan bagaimana mengolah lahan sawah agar terhindar dari air pasang surut yang ada di daerah itu. Caranya yaitu dengan membuat tanggul dan saluran irigasi guna menghindari hama dan mengatur debit air yang masuk ke sawah.

Disamping itu, untuk mengubah kebiasaan masyarakat petani di Kuala Kampar, maka pemerintah daerah menerapkan juga turun benih dan penanaman serentak yang telah dilaksanakan di Kuala Kampar sejak beberapa waktu lalu itu, sehingga dengan begitu, apa yang diharapkan nantinya bisa sesuai dengan keinginan baik itu yakni kualitas dan kuantitas padinya bisa meningkat.

Untuk mewujudkan program yang sudah dibuat oleh pemerintah daerah tidaklah mudah, masyarakat petani yang ada di Kuala Kampar agar mau mengikuti program tersebut. Soalnya, biasanya menurut para petani padi lokal maka kebiasaan yang sudah mereka lakukan selama ini telah dianggap benar. Sehingga tidak ada niat bagi mereka untuk merubah pola cocok tanam sesuai anjuran dari Dinas Pertanian.

Karena itu, selain program pola cocok tanam yang ditawarkan kepada masyarakat petani yang ada di Kuala Kampar, maka pemerintah daerah juga membuat lahan percontohan yang luasnya mencapai 100 hektar yang dikelola secara modern dengan menanam bibit padi yang sama yakni varietas lokal namun dilengkapi dengan saluran irigasi.

Dengan begitu, nantinya diharapkan para petani bisa melihat perbandingan padi yang ditanam mereka dengan pola konvensional dengan tanaman yang dikelola dengan cara modern dan sama-sama menggunakan bibit varietas asli. Diharapkan percontohan yang dibuat bisa memicu para petani untuk meniru apa yang menjadi program pola tanam padi modern seperti yang kita contohkan ke mereka.

Dan untuk menyeragamkan kegiatan turun sawah itu, pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian sendiri sudah menerapkan pola tanam serempak mulai dari turun benih sampai penanaman serentak kepada semua petani padi di Kuala Kampar.

Program awal tebar benih ini nantinya akan menjadi permulaan bagi semua petani sawah untuk memulai mengolah sawahnya guna bercocok tanam. Diharapkan kebiasaan ini nantinya bisa dipatuhi dan diikuti oleh semua petani, sehingga dengan demikian nantinya jika datang masa panen maka sudah dipastikan akan dilaksanakan panen secara serentak.

''Tujuannya selain untuk menyamakan tanam padi serentak dan juga untuk menghindari terjadinya penyerangan hama. Soalnya, kalau duluan menanam maka biasanya juga akan duluan panen dan biasanya juga kalau padi yang duluan berbuah dibandingkan dengan sawah yang lain maka sudah dipastikan menjadi sasaran burung pipit atau hama tikus,'' ujar Bupati Harris.

Dan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan hasil dan kualitas padi varietas lokal bukan hanya sampai di pengelolaan di tingkat petani saja, melainkan mulai dilakukannya hubungan kerjasama dengan kebupaten tetangga yakni Kabupaten Karimun kepulauan Riau. Sebab selama ini, hasil panen padi di Kualakampar sebagian besar dibawa ke Karimun untuk diolah dan hasilnya bisa memenuhi kebutuhan beras warga Karimun.

Melihat potensi yang ada, sehingga terus dikembangkan dengan melakukan budidaya benih. Caranya yakni dengan melakukan upaya pemurnian benih supaya menjadi benih unggul dengan varietas lokal. Tujuannya sendiri jika hal ini terwujud maka bukan tidak mungkin nantinya Kabupaten Pelalawan akan menjadi suplier benih unggul dengan varietas lokal padi Cekau dan Karya Pelalawan yang sudah dilakukan uji coba penanamannya di sejumlah daerah kepulauan, dan hasilnya memang cukup menggembirakan.


Bupati Pelalawan, HM Harris menyerahkan bantuan pupuk kepada perwakilan petani padi di Kuala Kampar.

''Yang jelas upaya kita adalah terus melakukan pemurnian bibit padi lokal bisa menjadi bibit unggul, maka nantinya kita sebagai daerah asal bukan tidak mungkin menjadi penyuplai benih unggul dengan varietas asli. Dan rencananya, untuk pemasarannya mungkin bisa dipasarkan di sekitar kabupaten tetangga mulai dari Karimun, Siak, Bengkalis dan kabupaten lain. Soalnya, setelah diujicoba maka padi jenis ini sangat cocok hidup di lahan yang terletak di kepulauan,'' kata Bupati Harris.

Selain itu, Pemkab Pelalawan juga telah membentuk kelompok usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA). Hal ini bertujuan untuk mendukung program, Kecamatan Kuala Kampar sebagai sentra penghasil padi di Kabupaten Pelalawan. Tujuannya adalah melayani petani agar memiliki alat pertanian, sepeti mesin-mesin, hand traktor supaya penanataan lahan lebih dapat dioptimalkan pengolahannya, seperti pembangunan parit untuk mendukung kelancaran air, agar padi yang ditanam supaya tidak mengalami kekeringan.

Alasan Pemda Pelalawan menetapkan Kuala Kampar menjadi sentra padi Kabupaten Pelalawan, karena lahan tanaman pangan di Kabupaten Pelalawan seluas 9.000 hektare, 70 persen terdapat di Kecamatan Kuala Kampar, terutama di Pulau Mendol. Dan di Pulau Mendol ini terdapat Desa Teluk, Desa Teluk Bakau, Desa Teluk Beringin, Desa Sungai Upih, Desa Sungai Solok, Desa Tanjung Sum, Kelurahan Teluk Dalam, dari enam desa tersebut, Desa Sungai Upih, Desa Sungai Solok dan Desa Teluk Beringin, tiga desa ini terdapat lahan untuk dikembangkan tanaman padi.

Sejak berdiri tanggal 12 Oktober 1999 silam, bidang pertanian di wilayah bernama Kabupaten Pelalawan ini telah masuk dalam visi Kabupaten Pelalawan yakni ''Terwujudnya Kabupaten Pelalawan Maju Dan Sejahtera, Melalui Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Yang Didukung Oleh Pertanian Yang Unggul DanIndustri Yang Tangguh Dalam Masyrakat Yang Beradat, Beriman, Bertaqwa Dan Berbudaya Melayu Tahun 2030''.

Rumusan visi daerah yang memiliki ibukota Pangkalan Kerinci mengandung sejumlah makna diantaranya yaitu Kabupaten Pelalawan yang maju dan sejahtera, pemberdayaan ekonomi kerakyatan (Ekora),pertanian yang unggul, industri yang tangguh dan masyarakat beriman dan bertaqwa serta bebudaya melayu. (ADVETORIAL)

Home | Daerah | Nasional | Hukum | Politik | Olahraga | Entertainment | Foto | Galeri | Advertorial | Lintas Nusantara | Kepulauan Nias
Pekanbaru | Siak | Pelalawan | Inhu | Bengkalis | Inhil | Kuansing | Rohil | Rohul | Meranti | Dumai | Kampar
Profil | Redaksi | Index
Pedoman Berita Siber

Copyright © 2009-2016 bidikonline.com
Membela Kepentingan Rakyat Demi Keadilan